Anggota Polri Tewas di Tangan Ayah Kandung

SEMARANG ( Pos Kota ) – Anggota Polri tewas ditangan ayah kandungnya sendiri gara-gara sang ayah kesal dengan ulah anaknya yang sering mabuk .

Briptu Candra Aris Setiawan,26, anggota Samapta Polresta Pekalongan, tewas secara mengenaskan setelah dibunuh ayahnya sendiri, Sukisno,52.
Candra dibunuh menggunakan linggis saat tidur di rumahnya, Senin malam (5/4) .

Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Limpung sekitar pukul 20.30. Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RS Kalisari Batang untuk divisum dan dilakukan autopsi.

Proses autopsi berlangsung sejak pukul 02.00 oleh Tim Dokkes Polda Jateng hingga sekitar pukul 04.00, Selasa pagi .
Selanjutnya, jenazah dibawa pihak keluarga dari RSUD Kalisari Batang menuju rumah duka di Desa Sempu RT 3 RW 2, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang sekitar pukul 05.00, untuk dimakamkan .

Menurut keterangan , pembunuhan tersebut berlatar belakang kesal .
Tersangka mengaku membunuh anaknya sendiri karena si anak kerap berbuat kasar terhadap orang tuanya sendiri.

Korban juga sering minum-minuman keras.
Hal inilah yang diduga memicu tersangka kesal, sehingga nekat membunuh anaknya sendiri dengan menggunakan linggis saat sedang tidur,” ujar Kapolres Batang, AKBP Drs H Ahmad Luthfi SH SSt MK melalui KBO Sat Reskrim, Iptu Hartono SH .

Korban menderita luka memar di bagian leher sebelah kiri akibat pukulan benda tumpul.
Di samping itu ada luka selebar 2 cm dengan kedalaman mencapai tulang rahang.

Kematian anggota Samapta Polresta Pekalongan ini kontan membuat kaget seluruh rekan-rekannya.
Begitu mendengar kematian korban, rekan-rekannya langsung mendatangi RSUD Kalisari Batang untuk melihat langsung kondisi korban .

Kapolres Batang, AKBP Drs H Ahmad Luthfi SH SSt MK yang dihubungi , Selasa (6/4) mengatakan, kasus pembunuhan yang mengakibatkan tewasnya anggota Polresta Pekalongan oleh ayahnya sendiri masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. ”Kami belum mengetahui pasti penyebab meninggalnya korban. Pelaku masih diperiksa terkait kasus ini,” kata Kapolres .

Menurut rekan-rekan korban, Aris dikenal suka minum-minum.
Korban yang baru satu tahun menikah itu, kini sedang mengalami guncangan jiwa karena ditinggal istrinya pulang ke Sumatera.
Saat mabuk , korban seringkali mengamuk .

Bahkan korban yang bertugas di penjagaan Mapolresta Pekalongan itu juga pernah dilaporkan masyarakat yang ketakutan karena ulahnya mengamuk di sebuah kafe di Pekalongan.

Korban menikah tahun 2009 lalu itu ditinggal istrinya ke luar Jawa, lantaran suka main tangan .
Akibatnya, istri korban tidak kuat lalu dan pulang kampung.

Beberapa faktor inilah yang menjadikan sang ayah gelisah dan bingung.
Korban sendiri juga tidak pernah menggubris nasehat sang ayah sehingga tersangka menjadi kesal lalu kalap .

Sumber : www.poskota.co.id

You can leave a response, or trackback from your own site.
Powered by Blogger