Kandidat Ketum PD Tidak Cukup Hanya Muda Saja

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualifikasi calon ketua umum Partai Demokrat, tidak cukup hanya berasal dari generasi muda, tetapi harus kader yang intelek, berani, populer, komunikatif, dan terbuka.
Juga mempunyai kemampuan untuk menjawab tantangan partai di masa mendatang.

"Kalau dia figur yang tegas dan komunikatif, pasti mitra koalisi yang rata-rata semua ketua umumnya merupakan politikus senior pasti akan menghargainya," ujar Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat (PD), Panangian Simanungkalit, di Jakarta, Minggu (4/4/2010).

Panangian mengatakan, dengan memenuhi beberapa kualifikasi tersebut, maka siapapun figur yang memimpin PD periode 2010-2015 tidak perlu merasa minder jika berhadapan dengan parpol lain.
Ketua umum PD mendatang dapat membawa angin segar bagi politik Indonesia, dan membawa terobosan baru bagi pendewasaan demokrasi di Indonesia.

Sementara, pengamat politik dari Univeristas Indonesia (UI), Thamrin Amal Tamagola menilai, dari ketiga calon kandidat ketua umum PD mendatang, yakni Marzuki Alie, Andi Alfian Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum, sosok Andi Mallarangeng merupakan figur yang tidak memiliki gagasan dan ide-ide baru bagi partai.

"Andi hanya menonjol dari sisi luar saja, tetapi tidak punya substansi yang berarti.
Saat memimpin PPDK saja dia gagal dan tidak terpilih menjadi anggota DPR, bagaimana nanti jika dia memimpin PD yang lebih besar dari PPDK," tandasnya.

Thamrin menilai sikap Andi seperti selebriti akan merugikan PD ke depan.
Apalagi, mantan jubir SBY tersebut tercatat tidak pernah memimpin organisasi internal maupun eksternal kampus.
"Pemimpin Demokrat itu harus matang, memiliki agenda yang jelas, visioner dan piawai memimpin organisasi.
Andi kurang pas karena pengalaman organisasinya nol besar," tuturnya.

Anggota Fraksi PD DPR, Achsanul Qosasi memperingatkan Ketua DPD PD agar tidak mengeluarkan aturan yang melarang pengurus DPC untuk menghadiri acara maupun pertemuan semua calon ketua umum.
Biarlah proses pergantian kepemimpinan di PD berjalan alami.

"Kehadiran pengurus DPD maupun DPC pada pertemuan yang diselenggarakan para kandidat dapat digunakan untuk mengetahui visi, misi, dan program masing-masing calon ketua umum. Kemudian nanti memilih siapa kandidat yang dinilai paling kompeten untuk menjadi pemimpin PD," tegas Achsanul.

Adapun mantan jubir Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi menilai figur Andi Mallarangeng dapat merugikan PD di masa mendatang. Jika dia terpilih maka Fox Indonesia akan merasa paling berjasa.

"Contohnya, jika Andi yang terpilih, maka pada semua pilkada, seluruh kandidat yang diusung PD harus menggunakan Fox Indonesia.
Ini salah satu kolusi yang bisa merugikan citra bersih PD yang selama ini dibangun oleh SBY," kata Adhie Massardi.
Source : www.kompas.com

You can leave a response, or trackback from your own site.
Powered by Blogger